Breaking News

Bencana Alam Yang Terjadi dan diakibatkan oleh Faktor Geologi

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerentanan bencana alam cukup tinggi, hal tersebut karena letak Indonesia yang berada diantara tiga lempeng dunia sehingga ancaman bencana sangat rentan terjadi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam, salah satunya adalah faktor Geologi. Bencana Geologi adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan oleh faktor-faktor geologi. Faktor geologi tersebut meliputi struktur dan tekstur dari tanah atau batuan, jenis tanah dan batuan, pola pengaliran sungai, topografi suatu daerah, struktur geologi (lipatan dan patahan), tektonik maupun gunung api.

Bencana Alam Yang Terjadi dan diakibatkan oleh Faktor Geologi

Beberapa faktor geologi tersebut sering menjadi pemicu terjadinya bencana alam, bencana alam bisa terjadi dengan kekuatan rendah, sedang dan besar. Faktor-faktor geologi tersebut selain menyebabkan adanya potensi bencana, pada kenyataannya faktor-faktor geologi tersebut memberi arti penting dalam kehidupan dan siklus kehidupan di bumi kita ini. berikut adalah beberapa jenis bencana alam yang terjadi akibat faktor geologi.

Jenis Bencana Alam Yang Disebabkan Faktor Geologi


Tanah Longsor

Tanah Longsor biasanya terjadi saat musim hujan, curah hujan yang tinggi dan intensitas yang lama bisa menjadi pemicu terjadinya tanah longsor. Secara umum longosr dapat dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan tipe pergerakannya, yaitu: Longsoran Translasi, Longsoran Rotasi, Pergerakan Blok, Runtuhan Batu, Rayapan Tanah, Aliran Material Rombakan.

Penyebab
  • Longsor akibat gerakan tanah biasanya terjadi di daerah yang berlereng tidak stabil dan dipicu oleh curah dan intensitas hujan.
  • Adanya perusakan lahan, penggundulan hutan serta tidak adanya pelindung tanah secara memadai.
  • adanya lapisan impermeable (batuan keras kedap air, lapisan lempung) di bawah lapisan tanah sehingga air tanah akan mengendap/mengalir di atas lapisan lapisan tersebut, pada titik jenuhnya air tersebut akan membuburkan lapisan tanah di diatas lapisan tersebut sehingga tanah akan bergerak sesuai dengan arah kemiringan lapisan impermeable tersebut baik seketika maupun rayapan.

Kekeringan

Bencana kekeringan adalah fenomena alam yang tejadi akibat kondisi geologi suatu wilayah, jenis dan sifat dari tanah dan batuan di suatu daerah akan sangat berpengaruh pada asupan dan serapan air tanah. pada daerah yang didominasi atau tersusun oleh batuan pejal dan keras denga lapisan tanah yang tipis pada umumnya tidak menyimpan air dalam waktu yang lama bahkan dapat langsung menjadi surface run off atau lolos ke bawah permukaan melalui celah-celah batuan. Selain itu bencana kekeringan juga dapat terjadi saat memasuki musim kemarau, hal ini akan terjadi saat suatu wilayah dilanda musim kemarau namun tidak memiliki persediaan air dan akan menyebabkan kekeringan. Bencana ini sering mengakibatkan kelaparan hingga wabah penyakit menular.

Banjir dan banjir Bandang

Banjir dan banjir bandang erat kaitannya dengan kapasitas area tangkapan air di daerah hulu. Berkurangnya area hijau di daerah hulu akan meningkatkan ancaman banjir, sementara itu minimnya vegetasi akan meningkatkan potensi longsor di daerah hulu, sehingga jika terjadi longsor di sekitar badan sungai akan mengakibatkan terbentuknya bendungan alam yang akan menjadi “peluncur peluru” banjir bandang.

Letusan Gunung Api

Secara geologi, Indonesia terletak pada Segitiga Emas interaksi lempeng yang menyebabkan Indonesia terdapat pada jalur cincin api dunia dimana pada jalur tersebut tersebar gunungapi-gunungapi aktif. Hal ini tentu membuat Wilayah Indonesia memiliki ancaman bencana letusan gunung api cukup tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Gempa Dan Tsunami

Gempa Bumi terjadi dengan adanya aktifitas tektonik yang berlangsung di permukaan bumi sehingga menyebabkan adanya jalur jalur patahan yang rawan terjadi gempa. Tsunami umum terjadi pada tipe patahan yang memiliki lentingan vertikal (patahan naik), dimana bagian lempeng yang tertekan melenting ke atas saat terjadi perlepasan energi saat gempa (Patahan Horizontal/Transform tidak menyebabkan Tsunami). Beberapa daerah di Indonesia memiliki tingkat terjadinya gempa cukup besar selain itu gempa yang terjadi sangat berpotensi terjadinya tsunami.

Sumber : http://www.sumbarprov.go.id/details/news/8753

Tidak ada komentar