Breaking News

TEKNIK TEKNIK DASAR DALAM MELAKUKAN VERTICAL RESCUE

Vertical Rescue adalah sebuah metode penyelamatan yang dilakukan pada medan vertical baik kering ataupun basah yaitu memindahkan korban ke tempat yang aman untuk mendapatkan tindakan selanjutnya. Medan vertical disini bukan hanya sebatas tebing dan lembah di hutan gunung tetapi juga di bangunan – bangunan tinggi di perkotaan seperti gedung, menara, jembatan dan lain sebagainya. Vertical rescue adalah bagian dari operasi SAR dan diaplikasikan dibanyak jenis kegiatan seperti dalam kegiatan panjat tebing, penyusuran goa, pemadan kebakaran, dunia meliter dan lain sebagainya. Salah satu penyelenggara pelatihan vertical rescue di di Indonesia adalah Sekolah Panjat Tebing Merah Putih.

tagana pidie jaya

TEKNIK DASAR YANG HARUS DIKUASAI DALAM VERTICAL RESCUE

Sebenarnya keahlian yang harus dikuasai dalam Vertical Rescue sangatlah kompleks meliputi keahlian perorangan dan juga dalam Tim, menyangkut hal teknis dan juga non teknis tetapi untuk memudahkan pemahaman disini penulis membatasi hanya membahas kemampuan teknis saja, untuk pendalaman akan dibahas di artikel yang lain. 


Secara garis besar ada dua teknik yang harus dikuasai dalam Vertical Rescue yaitu Teknik Menjangkau Korban dan Teknik Evakuasi Korban. Sementara untuk korban yang belum ditemukan atau belum diketahui kondisinya adalah tugas dari tim SAR. Setelah korban ditemukan dan dipastikan dalam kondisi terjebak di lembah ataupun tebing atau di medan lain dengan karakter yang memerlukan keahlian khusus untuk menjangkau dan mengevakuasinya barulah tugas vertical rescue dimulai.

tagana pidie jaya

TEKNIK MENJANGKAU KORBAN

Dalam menjangkau korban ada beberapa keahlian teknis yang harus dikuasai, sebagian besarnya adalah keahlian yang biasa dilakukan dalam kegiatan panjat tebing dan penyusuran goa, Oleh karena itu seorang yang punya hoby panjat tebing atau susur goa sudah memiliki dasar yang kuat untuk menjadi seorang vertical rescue, ada 3 teknik dalam menjangkau korban antara lain :


LEADING : adalah teknik menjangkau korban dengan cara melakukan pemanjatan rintisan dari bawah ke atas dengan memasang pengaman di sepanjang lintasan pada jarak tertentu.


ABSEILING : biasa disebut juga dengan Reppelling adalah teknik menjangkau korban dari titik yang lebih tinggi ke rendah dengan cara menuruni tali.


TRAVERSING : yaitu teknik menjangkau korban dengan cara bergerak menyamping, teknik ini hampir sama dengan teknik leading perbedaannya adalah pada arah gerakannya. Teknik traversing dilakukan saat posisi korban berada sejajar dengan posisi rescuer.

TEKNIK EVAKUASI KORBAN

Setelah berhasil menjangkau korban tahap selanjutnya adalah mengevakuasi. Ada 3 cara dalam mengevakuasi korban pilihannya tergantung pada posisi korban, mengevakuasi korban artinya memindakan korban ke titik yang lebih aman. Ketiga teknik tersebut antara lain :

tagana pidie jaya
(Hauling System)

HAULING 

Teknik evakuasi dilakukan untuk korban yang berada di bawah dan akan dinaikkan ke atas, salah satu keahlian yang harus dikuasai pada teknik ini adalah menguasai system pulley tujuannya adalah untuk membuat berat korban lebih ringan sehingga lebih mudah untuk ditarik keatas. System pully yang biasa digunakan seperti A system (1:1), Z system (3:1), M system (5:1).


LOWERING

tagana pidie jaya
(Lowering System)
Teknik evakuasi korban kebalikan dari hauling system, dimana pada teknik ini posisi korban berada di tempat yang lebih tinggi dan akan diturunkan ke titik yang lebih rendah. Instalasi pada hauling dan lowering sama tetapi sistemmya yang berbeda. Pada teknik hauling diharuskan mengurangi friksi (gesekan) sementara pada teknik lowering harus memperbesar friksi, oleh karena itu pada lowering system menggunakan alat bantu untuk menuruni tali seperti alat descender.




SUSPENTION

tagana pidie jaya
(Suspention System)
Teknik evakuasi korban dengan cara diseberangkan, teknik ini membutuhkan lebih banyak peralatan dalam instalasinya juga memakan banyak waktu. Tetapi dalam beberapa kasus teknik ini menjadi pilihan yang harus digunakan walaupun sering menjadi alternative terakhir. Teknik ini bisa digunakan untuk memindahkan korban ke tempat yang lebih tinggi, sejajar ataupun ke tempat yang lebih rendah.



PERALATAN EVAKUASI DALAM VERTICAL RESCUE

Secara umum peralatan yang digunakan dalam Vertical Rescue sama dengan peralatan Rock Climbing atau peralatan dalam metode Rope Access, baik itu peralatan personal seperti Alat Pelindung Diri (APD) ataupun peralatan kerja seperti peralatan Ascending dan Descending juga system Anchor. Namun ada beberapa peralatan tambahan khusus digunakan dalam Vertical Rescue terkait masalah evakuasi, antara lain :

TRIPOD

Tripod berfungsi sebagai tempat penghubung semua system tali temali dalam proses vertical rescue, biasa ditempatkan antara bidang datar dengan bidang vertical dalam system instalasi untuk mengangkat korban. Tripod juga sangat berguna untuk evakuasi korban dari dalam lubang.

tagana pidie jaya
Tripod

STRETCHER

Stetcher/Basket Rescue atau tandu berfungsi memproteksi korban dalam proses pemindahan ke tempat yang lebih aman. Dalam proses pemindahannya penggunaan tandu pada korban bisa dilakukan secara vertical atau horizontal tetapi selama dalam lintasan harus selalu dikawal oleh seorang rescuer. Tandu ada yang memiliki pelindung disisi luarnya untuk melindungi korban dari benturan langsung ada juga jenis yang bisa digulung.

tagana pidie jaya
Stetcher/Basket Rescue atau Tandu


PERALATAN TAMBAHAN DALAM PROSES RIGGING

Ada juga beberapa peralatan tambahan yang digunakan untuk memudahkan proses Rigging (instalasi lintasan dalam vertical rescue) antara lain :


tagana pidie jaya
Pulley atau katrol

PULLEY

Pulley atau katrol adalah peralatan yang digunakan untuk mengurangi friksi pada tali juga digunakan untuk mengubah arah kerja tali. Dalam proses vertical rescue alat ini sering digunakan terutama dalam proses evakuasi baik pada hauling, lowering ataupun suspention system.



QUICK RELEASE

tagana pidie jaya
quick release
Alat ini sangat membantu proses rescue terutama untuk melepaskan korban dari jalur lintasan dalam keadaan berbeban. Beberapa produk dari quick release diantaranya ada yang di kombinasikan dengan swivel. 




SWIVEL

tagana pidie jaya
Swivel
Swivel adalah alat yang berfungsi mengurangi terjadinya puntiran pada tali utama atau agar tali tidak berputar saat proses pengangkatan, biasa digunakan pada proses evakuasi dengan helicopter. Kedua cincin pada swivel terhubung dengan satu poros hal inilah yang memungkinkan keduanya bergerak dinamis.





RIGGING PLATE

tagana pidie jaya
Ringging Plate
Ringging Plate adalah sebuah plat penghubung untuk beberapa jalur tali. Biasanya dalam instalasi jalur vertical rescue terdapat beberapa tali dalam satu lintasan.



Untuk pemasangan anchor di media lunak, basah atau berair seperti pasir, tanah, lumpur, ice dan sebagainya juga menggunakan peralatan khusus seperti : Fixe Deadman, Bollard Anchor, Fader Snow Anchor, Picket Anchor Plate dan lain sebagainya.

(Beberapa peralatan pemasangan Anchor untuk media lunak)
Dalam aplikasinya proses Vertical Rescue sangatlah rumit dibutuhkan keahlian yang tinggi, pengalaman dan koordinasi tim yang solid agar tugas selesai dengan cepat dan tepat. Bahkan untuk orang yang sudah mahir saat latihanpun belum tentu mahir dalam kondisi sebenarnya. Faktor - faktor seperti variasi medan dan limit waktu sangat mempengaruhi psikologis seorang rescuer. Bagi anda yang telah mengikuti pelatihan Vertical Rescue, jangan berhenti mengasah kemampuan baik kemampuan personal ataupun tim agar selalu siap untuk menghadapi kondisi sebenarnya.

Sumber : NADOUTDOORLIFE

2 komentar: