Tindakan Yang Benar Dan Salah Dalam Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar
Hampir semua orang pernah mengalami luka bakar di bagian tubuhnya. Entah karena terkena knalpot kendaraan, setrikaan, atau tidak sengaja menyenggol panci saat sedang memasak. Saat mengalami hal ini, sebagian besar orang mungkin akan berusaha memberi pertolongan pertama.
Namun tahukah kamu, pertolongan pertama luka bakar yang banyak dikenal ternyata tidak semuanya benar. Bahkan, ada beberapa yang salah dan malah bisa membuat luka menjadi lebih parah.Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, perlu tahu nih hal-hal yang harus dilakukan dan harus dihindari saat mengalami luka bakar! Biar luka cepat sembuh,
Namun tahukah kamu, pertolongan pertama luka bakar yang banyak dikenal ternyata tidak semuanya benar. Bahkan, ada beberapa yang salah dan malah bisa membuat luka menjadi lebih parah.Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, perlu tahu nih hal-hal yang harus dilakukan dan harus dihindari saat mengalami luka bakar! Biar luka cepat sembuh,
3 Cara Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar Yang Ternyata Salah
1. Mengoleskan Pasta Gigi
Kebiasaan mengoleskan pasta gigi saat mengalami luka bakar agaknya sudah menjadi satu hal yang sangat dipercaya. Terutama di Indonesia. Sebagian besar orang meyakini bahwa kandungan mint yang ada dalam produk pasta gigi bisa membantu mengurangi rasa panas akibat terbakar dan memberi sensasi dingin.
Padahal, mengoleskan odol ke bagian tubuh yang mengalami luka bakar malah bisa memperparah keadaan. Pasalnya, pasta gigi memiliki kandungan mint dan kalsium, kedua zat tersebut malah bisa memicu risiko infeksi dan membahayakan jaringan kulit.
2. Mengoleskan Mentega
Selain pasta gigi, bahan lain yang juga sering dibalurkan pada bagian tubuh yang mengalami luka bakar adalah mentega. Kebiasaan ini dimaksudkan untuk menjaga kulit dari udara dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Nah, lagi-lagi kepercayaan ini tidak dapat dipertanggungjwabkan kebenarannya.
Alih-alih mencegah infeksi, menutup luka dengan mentega malah bisa menghalangi sirkulasi udara. Alhasil, suhu tubuh pun terperangkap di lapisan kulit dan membuatnya semakin terbakar. Selain itu, olesan mentega ini pun bisa membuat kulit lembap dan malah memicu bakteri bertumpuk dan menyebabkan infeksi.
3. Mengompres dengan Es Batu
Saat mengalami luka bakar, hal pertama yang terpikir mungkin adalah hal-hal yang bisa “mendinginkan”. Hal itu kemudian membuat orang percaya bahwa luka bakar bisa diatasi dengan cara mengompres bagian yang terluka dengan es batu.
Suhu es batu rata-rata berkisar 0 sampai -4 derajat celsius. Dengan suhu yang sedingin ini, peredaran darah di kulit dan bagian yang terluka malah bisa berhenti. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya radang dingin serta kerusakan pada jaringan kulit.
Tindakan yang Harus Dilakukan saat Mengalami Luka Bakar
Saat mendapatkan luka bakar, sebaiknya segera hubungi tenaga medis atau pergi ke rumah sakit. Sebab, pengobatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Sambil menunggu bantuan medis, ada cara pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Yaitu dengan cara:
- Bersihkan bagian luka dengan air mengalir (bukan air es atau air panas). Biarkan air mengaliri luka hingga kira-kira 20 menit. Usahakan lakukan cara ini sebelum kulit mulai melepuh. Mengalirkan air ke bagian yang terluka dapat membantu mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.
- Basahi sebuah kain atau kapas dengan air dingin. Kemudian, tepuk-tepukkan pada bagian luka secara perlahan. Jangan terlalu lama ditempelkan dan berhati-hatilah dengan bagian yang terluka.
- Hindari gesekan. Agar luka tidak terlalu parah, hindari bagian yang terluka terkena gesekan atau benda lain. Untuk menghindarinya, cobalah untuk menutup luka dengan penutup luka steril.
Tidak ada komentar